Purwokerto, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIB Purwokerto Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah ikuti Zoom Ibadah Natal Online, Rabu (13/12).
Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperkuat ikatan sosial dan keagamaan para warga binaan.
Acara tersebut dilaksanakan di ruang Zoom Lapas Narkotika Purwokerto dan diikuti oleh 8 (delapan) orang warga binaan pemasyarakatan yang memeluk agama Nasrani. Mereka merasakan kehangatan dan kebersamaan Natal melalui layar komputer mereka.
Perayaan Ibadah Natal secara virtual yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Warga Binaan Pemasyarakatan (YPWBP) Cahaya Kasih. YPWBP Cahaya Kasih telah lama berkomitmen untuk memberikan dukungan spiritual kepada para warga binaan, termasuk dalam memenuhi kebutuhan keagamaan mereka.
Selama kegiatan berlangsung, para warga binaan pemasyarakatan Nasrani tersebut didampingi oleh petugas keamanan dari Lapas Narkotika Purwokerto. Kehadiran petugas keamanan ini bukan hanya untuk memastikan keamanan acara, tetapi juga sebagai bentuk pendampingan dan dukungan kepada para warga binaan pemasyarakatan.
Perayaan Natal melalui aplikasi Zoom dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Meskipun dilakukan secara virtual, kegiatan tersebut berjalan dengan aman dan tertib. Para warga binaan pemasyarakatan Nasrani dapat merayakan Natal dan beribadah bersama meskipun berada di dalam lingkungan lapas.
Perayaan Natal di Lapas Narkotika Purwokerto ini mewakili semangat persatuan dan kebersamaan, serta memberikan harapan dan semangat kepada para warga binaan agar tetap tegar dan optimis dalam menghadapi masa rehabilitasi di dalam lembaga pemasyarakatan.
Acara seperti ini juga memberikan kesempatan bagi para warga binaan Nasrani untuk menguatkan iman dan menjaga koneksi dengan Tuhan mereka. Dalam situasi yang mungkin sulit dan penuh tantangan, kegiatan ini membawa sukacita dan harapan kepada para warga binaan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik setelah masa hukuman/pembinaan mereka berakhir.
Diharapkan bahwa kegiatan semacam ini akan terus dilakukan di berbagai lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Hal ini dapat menjadi contoh yang baik dalam memberikan perhatian spiritual kepada para warga binaan, membantu mereka membangun kembali hidup mereka, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik dan bermanfaat. (MAA)